Sergidarder.com – Pandemi virus corona sepertinya akan membuat klub-klub lebih berhemat pada bursa transfer musim panas 2020. Namun, mereka masih bisa menggunakan opsi peminjaman untuk mendapatkan pemain baru.
Beberapa klub besar seperti Real Madrid, Barcelona, Juventus, hingga Manchester United juga tidak terhindar dari badai krisis finansial karena wabah COVID-19.
Imbasnya, klub-klub tersebut terpaksa menunda atau membatalkan rencana membeli pemain yang sudah lama diincar.
Real Madrid contohnya. Sebelum pandemi corona, Los Blancos santer dikabarkan ingin memboyong Kylian Mbappe dari PSG. Namun, harga Mbappe yang sangat tinggi sulit ditebus Los Blancos, hingga sang pemain kemungkinan tetap bertahan di PSG pada musim ini.
Kasus serupa dialami Barcelona yang tampaknya harus menunda dulu hasrat memulangkan Neymar dari PSG. Harga Neymar tak terjangkau oleh kas Barcelona yang sedang tergerus.
Opsi peminjaman jadi pilihan favorit. Klub bisa berhemat, namun kebutuhan amunisi untuk skuad tetap terpenuhi.
Tentu saja, pesepak bola dipinjamkan ke klub lain bukan sesuatu yang baru, alias sudah berlangsung sejak bertahun-tahun silam.
Berikut ini pemain pinjaman paling sukses di kompetisi Eropa, dalam satu dekade terakhir.
Zlatan Ibrahimovic (Barcelona ke AC Milan)
Menyusul perselisihan dengan Pep Guardiola di Barcelona, Zlatan Ibrahimovic memilih kembali ke Italia dengan status dipinjamkan semusim ke AC Milan untuk musim 2010/2011.
Tak sia-sia Rossoneri meminjam Zlatan. Pemain Swedia itu menjadi sosok sentral pada skuad Massimiliano Allegri yang menjuarai Serie A. Ibra mencatatkan 14 gol dan 12 assist dalam 29 pertandingan liga.
AC Milan kemudian mempermanenkan kontrak Ibra pada musim panas 2011 dari Barcelona. Saat itu, Milan merogoh kocek senilai 24 juta pounds, namun secara mengejutkan malah menjual sang pemain ke PSG setahun berselang.
Duvan Zapata (Sampdoria ke Atalanta)
Pemain Timnas Kolombia itu benar-benar menjadi sensasi sejak dipinjamkan dari Sampdoria ke Atalanta selama dua tahun mulai 2018. Dia menyumbangkan 46 gol dan 16 assist hanya dalam 77 laga bersama La Dea.
Performa impresif Zapata membantu tim besutan Gian Piero Gasperini terkualifikasi ke Liga Champions untuk kali pertama sepanjang sejarah klub pada tahun lalu. Atalanta kemudian mampu memijak hingga babak perempat final Liga Champions musim ini.
Atalanta telah mengontrak Zapata secara permanen dengan banderol hanya 12 juta euro pada Januari 2020.
Thibaut Courtois (Chelsea ke Atletico Madrid)
Gara-gara posisi Petr Cech sebagai kiper utama Chelsea tak tergoyahkan, Courtois memilih gabung Atletico Madrid dengan kontrak peminjaman selama tiga musim pada 2011.
Courtois, yang saat itu masih berusia 19 tahun, berkembang pesat menjadi salah satu kiper terbaik di Spanyol, dengan mencatatkan 76 clean sheets dalam 154 laga. Ia bahkan mencicipi gelar La Liga dan Liga Europa dari total empat trofi selama bersama Atletico.
Courtois juga di sisi tim pemenang ketika Atletico dan Chelsea bentrok pada Piala Super Eropa dan semifinal Liga Champions.
Fernando Morientes (Real Madrid ke AS Monaco)
Saat Real Madrid membangun skuad berlabel Galacticos pada awal 2000-an, Morientes tersingkir dari tim utama. Ia akhirnya memilih gabung ke AS Monaco dengan status pinjaman pada musim 2003/2004.
Sang striker langsung memberikan pengaruh luar biasa, dengan mencetak 22 gol dalam 42 pertandingan untuk membantu Monaco menjejak final Liga Champions. Dia juga menjadi top scorer Liga Champions musim itu dengan torehan 9 gol.
Pencapaian itu juga bagai kemenangan personal bagi Morientes, terutama ketika golnya di perempat final membuat Real Madrid tersingkir.
Mohamed Salah (Chelsea ke Fiorentina/AS Roma)
Setelah kesulitan di Chelsea pada periode 2014 hingga 2015, Salah merapat ke Fiorentina sebagai pemain pinjaman. Petualangannya bersama La Viola singkat, tapi ia produktif dengan mengemas sembilan gol dalam 26 pertandingan.
Salah kemudian dipinjamkan ke AS Roma pada musim 2015/2016. Ia berkontribusi penting menyumbangkan 14 gol dan enam assist untuk membantu Roma finis ketiga di Serie A.
AS Roma lalu mengikat Salah dengan kontrak permanen pada musim berikutnya. Tim Ibu Kota Italia itu merogoh 15 juta euro untuk memboyong Salah, sebelum menjualnya ke Liverpool pada 2017 seharga 42 juta euro.
Carlos Tevez (West Ham ke Manchester United)
Manchester United akhirnya resmi memboyong Tevez dengan status pinjaman pada 10 Agustus 2007 setelah melalui saga transfer yang melibatkan ketiga pihak (West Ham, Manchester United dan MSI). Ia melakoni debutnya pada 15 Agusutus menggantikan Wayne Rooney yang cedera, pada pertandingan melawan Portsmouth.
Tevez mencetak total 5 gol untuk Manchester United pada Liga Champions musim 2007–08. Ia juga mecetak gol penalti pertama (babak adu penalti) kala melawan Chelsea pada pertandingan final, yang mana dimenangkan oleh Manchester United dengan skor akhir 6–5 (setelah 90 menit dan perpanjangan waktu skor tetap 1-1).
Pada 10 Mei 2009, Tevez menyatakan bahwa waktunya di Manchester United akan habis pada akhir musim panas musim tersebut. Ia kecewa karena tidak kunjung ditawarkan kontrak permanen oleh klub. Pada hari yang sama Tevez masuk dalam starting XI dalam derby Manchester.
Ia mencetak gol kedua bagi Manchester United pada pertandingan tersebut, yang mana membuat sebagian suporter bersenandung “Fergie, sign him up”. Namun sang pelatih Alex Ferguson, tidak menghiraukannya.
Pada pertandingan selanjutnya kontra Wigan Athletic, Tévez masuk menjadi pemain pengganti pada menit 58 dan mencetak gol penyeimbang tiga menit kemudian dengan sentuhan tumit belakangnya. Masuknya ia pada pertandingan ini seketika meningkatkan performa tim. Michael Carrick akhirnya mencetak gol penentu kemenangan pada menit 86.
Usai pertandingan, untuk menenangkan sebagian besar fans, Alex Ferguson mengumumkan bahwa klub akan memulai pembicaraan untuk konrak permanen Tévez. Walaupun akhirnya Manchester United telah sepakat dengan opsi gaji 25,5 juta poundsterling dan kontrak lima tahun, yang akan menjadikannya pemilik gaji tertinggi di klub, Tevez menolak tawaran tersebut.
Baca juga: live skor bola terupdate